Minggu, 08 Mei 2011

Peluang Belajar Wirausaha Bagi Remaja


Pembelajaran wirausaha di Plampang

Kegiatan Sanggar Wirausaha di Plampang berawal dari sebuah semangat untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda. Aktivitas kami Berlokasi di dusun Plampang 2, Kalirejo, Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta, sebuah tempat di lereng pegunungan Menoreh. Pesertanya terdiri dari sejumlah siswa di sebuah SMP setempat. Harapan kami, adanya Sanggar Wira Plampang ini dapat menjadi ruang bagi siswa untuk mengembangkan diri, mengembangkan ide, dan melatih berbagai kecakapan hidup (life skill). Sampai saat ini, Sanggar ini diikuti sekitar 14 peserta. Mereka adalah anak usia SMP yang tergabung dalam beasiswa Sahabat Gloria. Sanggar Wira Plampang diadakan setiap seminggu sekali pada hari Jumat.

Berbagai kegiatan telah kami lakukan di tahun 2010 yang telah terlewati. Materi Sanggar Wirausaha terbagi menjadi kegiatan budidaya (pertanian), aneka kreasi, dan tata boga (memasak). Untuk kegiatan budidaya, kami telah memulai budidaya lele, tanaman pisang dan sayur di lahan milik pak Sutarno, salah satu orang tua siswa yang turut mendukung kegiatan kami. Di sini peserta belajar dan praktek mulai dari mempersiapkan kolam dengan mengolah tanah di dasar kolam sebelum siap untuk ditebari benih. Setelah kurang lebih 10 hari, benih baru ditebar. Mereka juga diajari bagaimana memelihara ikan lele hingga waktunya panen. Untuk tahun 2011 ini, kami sedang merintis lagi budidaya lele pada media kolam plastik dengan metode planktonisasi.

Untuk kegiatan di kelas, biasanya diisi dengan materi membuat aneka kreasi. Kami memaanfaatan barang-barang bekas untuk dibuat sesuatu. Ini memberi pengertian agar peserta memiliki cara pandang yang berbeda terhadap barang-barang tidak terpakai, serta bersikap ramah terhadap lingkungannya. Contohnya adalah membuat kreasi dari koran bekas untuk dijadikan kotak pencil atau tempat tisu. Botol bekas juga kami manfaatkan menjadi hiasan ruang dan lampion cantik.

Untuk kegiatan memasak, peserta pernah belajar praktek membuat kue donut. Hasilnya mereka jual di sekolah, dan ternyata juga lumayan laku. Kami juga mengajak mereka untuk membuat criping ketela dengan aneka rasa. Di Plampang, ketela merupakan hasil bumi yang cukup berlimpah, namun kurang diolah dengan baik. Harapan kami di Sanggar, peserta nantinya mampu mengembangkan ide-ide kreatif untuk memanfaatkan potensi-potensi lokal di desanya sehingga dapat memberi nilai tambah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar